Sabtu, 31 Januari 2009

Gak Akan Pernah Mau Pakai Telkomsel Flash SEUMUR HIDUPKU..


Sebulan yg lalu w main2 ke gerai indosat cabang medan. Rencana sich mau beli modem IM2. Setelah kroscek nanya ini itu, akhirnya w berminat beli modemnya "sierra wireless USBConnect 881" yang harganya Rp 1.350ribu. Sama mbak penjualnya ditawarin mau beli sekalian perdana mentarinya atau tidak, akhirnya w beli tuch perdananya seharga Rp 150ribu, dengan nominal pulsa di dalamnya Rp100ribu. W pilih modem yg unlock (jadi semua kartu dari operator lain bisa kebaca). Selain itu juga w pilih yang sistem voucher isi ulang, jadi setiap bulan w isi ulang aja 100ribu dan itu pemakaiannya udah unlimited.
Akhirnya dicoba dech..., dan agak lemot. Karena kata petugasnya kalo indosat lagi proses penambahan BTS jadi satu bulan ke depan agak bermasalah jaringannya. Uhhh..., OK pikirku (hari pertama membeli w udah rada kecewa krn ga langsung dapat menikmati fasilitasnya).

Karena indosat lg "sakit".., jd w putuskan utk "berteman" sama telkomsel. Jadilah akhirnya w mampir ke gerai telkomsel dan langsung pasang telkomsel flash (pendaftaran memakai kartu halo yang kebetulan udah punya sebelumnya). W cuma pasang kartu flashnya aja, berhubung w udah punya modem yang unlock itu. Jadi semua kartu dari operator selain indosatpun bisa masuk. Setelah dapat informasi seadanya, akhirnya dengan pertimbangan ini dan itu, w pilih paket yang volume based dengan limit pemakaian Rp125ribu + PPn 10% dengan kapasitas 500 Mb. Setelah pemakaian 500Mb maka tarif akan berlaku Rp1/Kb. Berhubung w pasangnya tgl 22 januari'09 dan baru aktif/bisa dipakai internetan itu tgl 24januari'09. Batas pembayaran hitungannya per tanggal 1 tiap awal bulannya. Jadi logikanya, w membayar Rp125ribu + PPn 10% untuk pemakaian hanya dalam waktu sisa masa aktif yaitu 8hari. Yawda dech gak apa2, pikir w. Hitung2 w membandingkan mana yang terbaik sesuai kebutuhan dan kemampuan finansial w, secara ya anak kost... :) W niatnya siy pengen pakai sebulan aja sementara nunggu si indosat "sembuh". Yang kata petugas indosatnya paling akhir januari atau paling lama februari bakalan "sembuh".

Hari pertama pemakaian dan sampai hari ketiga pemakaian, si TelkomFlash ini masih baek2 ajah. Walau bill pembaca tagihan ga selalu up to date. Sampe hari ke lima tagihan w masih sekitar Rp220ribu. Dan setelah itu w stop, ga pakai lg Telkomflashnya, berhubung karena pakai indosat lebih baik. Karena jaringannya sudah membaik, loadingnya juga setara dengan Telkomflash. Dan lebih serunya lagi, w ga takut kebobolan, ya karena indosat yg w pake unlimited dan hanya bayar 100ribu. Jadilah akhirnya si Telkomflash w "istirahatkan" sampai menunggu tanggal 1 februari untuk w bayar tagihannya.

Betapa terkejutnya w ketika ada SMS pada tanggal 31januari yang bilang kalo tagihan Telkomflas w udah mencapai 1juta sekian (duaratus ribu lebih), belum termasuk PPn 10%.
WHAT....????!!!! W kaget bgt, apa2an nich. Yang bener aja.., perasaan w cuma pakai 5hari doank. Itu juga sesekali buat nge-cek email, friendster dan sekali aja browsing buat bahan skripsi w. W tau persis kalo pemakaian w ga bakalan mungkin bisa nyampai 1juta lebih gt. Akhirnya w telfon dech call centre telkomsel dan menurut mereka itu adalah benar. W masih ga bisa terima. Karena w tau bgt apa yg w pake buat browsing. Itu ga mungkin bgt sampe 1juta lebih. Akhirnya w cari2 info lagi, ini pasti ada yg ga bener. Dan akhirnya w browsing dan ternyata emank tuch Telkomselflash PARAH bgt, bukan w aja korbannya. Kamu-kamu bisa lihat di sini.
Yawdah dech akhirnya w putuskan untuk tidak akan pernah lg memakai Telkomflash seumur hidup w. Ini namanya penipuan public... Ntar Senin w bakal nanya langsung ke grapari telkomselnya. W ga ada kepentingan apapun disini, toh w bukan karyawan di indosat ataupun telkomsel. W cuma pengen agar tidak bertambahnya korban2 dari Telkomflash ini. Benar2 keterlaluan. W tertipu sama salah satu operator terbesar yang diakui keberadaanya di Indonesia. Sama seperti kasus produk penyedap rasa AJINOMOTO yang ternyata mengandung unsur yang diharamkan bagi umat islam. Namun masyarakat terlanjur percaya dengan label halal yang tercantum disana dan nama besar produk itu sendiri. Misalnya saja dalam kasus Telkomsel ini, ternyata banyak sekali permasalahan yang terjadi dalam sistem operator yang termasuk urutan atas tersebut dan itu membuat konsumen rugi. Beberapa masalahnya dapat dilihat di sini , disini dan di sini. Itu baru beberapa loh... Ya yaaaa yaaaaa...... :(

1 komentar:

Hendy mengatakan...

Saya prihatin dengan masalah Saudara.

Setahu saya, Telkomsel kartuHALO memang billingnya ngelag, seingat saya sekitar 2 hari.

Jadi saat Bapak cek bill pada hari ke-lima 220rb, ada kemungkinan itu adalah bill 2 hari sebelumnya. Dan mungkin belum termasuk yg paket 125rb.

Kalo tagihannya sampai membengkak, berarti Anda kena overcharge, artinya pemakaian lebih dari 500 MB pertama. Meski 500 MB pertama 125rb tp kalau Anda make (misalnya) 500 MB lagi dengan tarif Rp1/KB berarti nambah Rp 500.000.

Dengan spekulasi tadi Anda sudah kena tagihan ~ Rp930rb belum termasuk abonemen dan pemakaian telp lainnya.

Saya bukan ngebelain telkomsel koq, tp emang volume based itu ngeri kalo gak dimonitor, apalagi makenya lewat laptop, bukan lewat HP.

Anda bilang pemakaian hanya browsing dsb. tapi kalo pake laptop, ada hal2 lain yg membuat pemakaian bandwidth internet jadi membengkak, yaitu banyaknya software yg jalan di background yang konek ke Internet. Misalnya anti-virus, autoupdater, dll. Dan pemakaian bandwidth mereka bisa ratusan MB bahkan GB per hari apabila tidak di-disable dan Anda tidak menyadarinya.

Soal social network, saya baru2 ini menyadari betapa borosnya Facebook. Beberapa minggu lalu saya heran karena browsing dll. lambat sekali, lalu saya lihat di network meter ternyata bandwidth yg terpakai adalah 30 KB/s konstan! (kecepatan tertinggi pada saat itu)

Lalu saya close semua aplikasi dan tab2 browser, ternyata masih tetap segitu!

Setelah itu saya close Facebook, langsung meter tersebut drop mendekati 0 KB/s.

Bayangkan apabila saya memakai volume based (saya pakai Tsel Flash unlmimited) dan sudah overcharge, maka saya akan dikenakan biaya Rp30/detik, maka dengan online 5 jam saja saya sudah kena biaya ~ Rp540.000 (+PPN)

Saya tidak tahu apakah billing Telkomsel Flash bermasalah atau tidak, namun saya bisa menyarankan untuk berhati2 pada saat menggunakan servis pay-as-you-go/volume-based seperti Telkomsel Flash apalagi yg informasi billing-nya tidak realtime. Berhati2 di sini dalam artian selain melihat billnya (dan mengetahui berapa lama delaynya), juga aplikasi2 di laptop Anda yang kira2 memakan bandwidth tanpa Anda sadari.